Permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal. Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang berbeda.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah.
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Permeabilitas dapat mempengaruhi kesuburan tanah.Permeabilitas berbeda dengan drainase yang lebih mengacu pada proses pengaliran air saja, permeabilitas dapat mencakup bagaimana air, bahan organik, bahan mineral, udara dan partikel – partikel lainya yang terbawa bersama air yang akan diserap masuk kedalam tanah (Rohmat, 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi permeabilitas menurut Hanafiah, (2007). antara lain sebagai berikut:
A. Tekstur
Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptive, yang semakin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas simpan airnya, hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air tanah.
B. Struktur
Struktur juga mempengaruhi permeabilitas. Semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air dari pada berstruktur remah.
C. Porositas
Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut.
D. Viskositas
Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembus tanah tersebut.
E. Gravitasi
Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke tanah menrut gaya gravitasi.
Faktor – Faktor Yang Dipengaruhi Permeabilitas Adapun beberapa faktor – faktor yang dipengaruhi permeabilitas tanah antara lain sebagai berikut:
A. Infiltrasi
Infiltrasi yaitu kecepatan air masuk melalui tanah. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori besar, akan memiliki daya infiltrasi yang cepat dan permeabilitasnya sangat tinggi. Namun pada tekstur pada tekstur liat akan berbeda, tekstur liat memiliki kemampuan yang baik menyimpan air, maka akan mengakibatkan daya infiltrasi menjadi lambat, yang menyebabkan permeabilitas akan juga lambat.
B. Aliran Drainas
Drainase merupakan aliran air, drainase pada masing – masing tekstur tanah tidak sama. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori yang besar maka drainasenya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan semakin cepat namun tekstur tanah liat memiliki aliran drainase yang kurang baik, yang menyebabkan permeabilitasnya melambat.
C. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan. Pada tanah jenuh, akan memiliki kadar air yang tinggi atau banyak maka evaporasinya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan tinggi. Namun tidak akan tanah tak jenuh yang memiiki kadar air yang rendah sehingga evaporasi pun akan rendah dan permebilitasnya rendah pula.
D. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah di permukaan sebagai akibat dari tumbukan butiran hujan dan aliran air di permukaan. Pada umumnya dikenal 3 tipe erosi pada taanah yaitu erosi permukaan, erosi alir dan erosi parit. Erosi akan berpengaru pada permeabilitas tanah, apabila erosi besar maka permeabilitas tanah akan rendah begitu juga sebaliknya apabila erosi rendah maka permeabilitasnya akan tinggi.
Apabila dikaitkan dengan porositas dan drainase maka permeabilitas pada kelas:
A. Lambat / tidak permeabel merupakan dominasi fraksi liat menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori mikro, sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas. Dengan demikian daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi ini, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga pori kapiler karena proses kehilangan airnya berlangsung lambat ( drainase lambat ).
B. Sedang / cukup permeabel merupakan dominasi fraksi debu menyebabkan terbentuknya pori-pori mesodalam jumlah sedang, sehingga luas situs sentuhan menjadi cukup luas, menyebabkan daya pegang terhadap air cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah masuk-keluar tanah, sebagian air akan tertahan. Dalam kondisi ini, sebagian besar ruang pori terisi udara dan air dalam jumlah yang seimbang, sehingga pori-pori meso termasuk juga pori drainase karena proses kehilangan air cukup cepat.
C. Cepat / permeabel merupakan dominasi fraksi pasir akan menyebabkan sedikit pori-pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh bahan menjadi sangat sempit, sehingga daya pegang terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk keluar tanah, hanya sedikit air yang tertahan. Sebagian besar ruang pori terisi oleh udara sehingga pori-pori makro disebut juga pori drainase tinggi karena proses kehilangan airnya sangat cepat.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah.
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Permeabilitas dapat mempengaruhi kesuburan tanah.Permeabilitas berbeda dengan drainase yang lebih mengacu pada proses pengaliran air saja, permeabilitas dapat mencakup bagaimana air, bahan organik, bahan mineral, udara dan partikel – partikel lainya yang terbawa bersama air yang akan diserap masuk kedalam tanah (Rohmat, 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi permeabilitas menurut Hanafiah, (2007). antara lain sebagai berikut:
A. Tekstur
Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptive, yang semakin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas simpan airnya, hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air tanah.
B. Struktur
Struktur juga mempengaruhi permeabilitas. Semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air dari pada berstruktur remah.
C. Porositas
Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut.
D. Viskositas
Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembus tanah tersebut.
E. Gravitasi
Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke tanah menrut gaya gravitasi.
Faktor – Faktor Yang Dipengaruhi Permeabilitas Adapun beberapa faktor – faktor yang dipengaruhi permeabilitas tanah antara lain sebagai berikut:
A. Infiltrasi
Infiltrasi yaitu kecepatan air masuk melalui tanah. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori besar, akan memiliki daya infiltrasi yang cepat dan permeabilitasnya sangat tinggi. Namun pada tekstur pada tekstur liat akan berbeda, tekstur liat memiliki kemampuan yang baik menyimpan air, maka akan mengakibatkan daya infiltrasi menjadi lambat, yang menyebabkan permeabilitas akan juga lambat.
B. Aliran Drainas
Drainase merupakan aliran air, drainase pada masing – masing tekstur tanah tidak sama. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori yang besar maka drainasenya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan semakin cepat namun tekstur tanah liat memiliki aliran drainase yang kurang baik, yang menyebabkan permeabilitasnya melambat.
C. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan. Pada tanah jenuh, akan memiliki kadar air yang tinggi atau banyak maka evaporasinya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan tinggi. Namun tidak akan tanah tak jenuh yang memiiki kadar air yang rendah sehingga evaporasi pun akan rendah dan permebilitasnya rendah pula.
D. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah di permukaan sebagai akibat dari tumbukan butiran hujan dan aliran air di permukaan. Pada umumnya dikenal 3 tipe erosi pada taanah yaitu erosi permukaan, erosi alir dan erosi parit. Erosi akan berpengaru pada permeabilitas tanah, apabila erosi besar maka permeabilitas tanah akan rendah begitu juga sebaliknya apabila erosi rendah maka permeabilitasnya akan tinggi.
Apabila dikaitkan dengan porositas dan drainase maka permeabilitas pada kelas:
A. Lambat / tidak permeabel merupakan dominasi fraksi liat menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori mikro, sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas. Dengan demikian daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi ini, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga pori kapiler karena proses kehilangan airnya berlangsung lambat ( drainase lambat ).
B. Sedang / cukup permeabel merupakan dominasi fraksi debu menyebabkan terbentuknya pori-pori mesodalam jumlah sedang, sehingga luas situs sentuhan menjadi cukup luas, menyebabkan daya pegang terhadap air cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah masuk-keluar tanah, sebagian air akan tertahan. Dalam kondisi ini, sebagian besar ruang pori terisi udara dan air dalam jumlah yang seimbang, sehingga pori-pori meso termasuk juga pori drainase karena proses kehilangan air cukup cepat.
C. Cepat / permeabel merupakan dominasi fraksi pasir akan menyebabkan sedikit pori-pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh bahan menjadi sangat sempit, sehingga daya pegang terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk keluar tanah, hanya sedikit air yang tertahan. Sebagian besar ruang pori terisi oleh udara sehingga pori-pori makro disebut juga pori drainase tinggi karena proses kehilangan airnya sangat cepat.
Komentar
Posting Komentar