Ruang Lingkup, Aspek, dan Objek Studi Geografi - Setiap wilayah di Bumi memiliki karakteristik khas tersendiri. Cobalah amati karakteristik lingkungan tempat tinggal kita lalu bandingkan dengan lingkungan tempat tinggal teman kita. Ada perbedaan dan persamaannya, bukan? Persamaan dan perbedaan serta perubahan fenomena geosfer ini menjadi dasar perkembangan ilmu geografi.Menurut Bintarto (1977), geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat Bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas kehidupan di Bumi. Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer melalui sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam konteks keruangan.
1. Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi
1. Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi
Objek yang dipelajari dalam geografi sangat luas. Apa saja objek kajian geografi? Objek kajian geografi dibedakan menjadi objek material dan objek formal. Berikut penjelasan dari masing-masing objek:
a. Objek Material Apa saja objek yang dipelajari dalam ilmu geografi? Salah satu objek geografi adalah objek materialgeografi yang meliputi berbagai fenomena fisik dan social dipermukaan Bumi. Fenomena geosfertersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Biosfer, mempelajari lapisan tempat tinggal makhluk hidup dan seluruh ruang hidup organisme. Fenomena ini dikaji melalui ilmu biologi dan zoologi.
a. Objek Material Apa saja objek yang dipelajari dalam ilmu geografi? Salah satu objek geografi adalah objek materialgeografi yang meliputi berbagai fenomena fisik dan social dipermukaan Bumi. Fenomena geosfertersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Biosfer, mempelajari lapisan tempat tinggal makhluk hidup dan seluruh ruang hidup organisme. Fenomena ini dikaji melalui ilmu biologi dan zoologi.
- Atmosfer, menelaah lapisan udara yang melingkupi suatu planet termasuk Bumi. Ilmu yang mempelajari hal tersebut yaitu meteorologi dan klimatologi.
- Litosfer, mempelajari lapisan batuan di Bumi. Geologi dan pedologi mempelajari fenomena tersebut.
- Hidrosfer, mengkaji lapisan air meliputi perairan darat dan laut. Ilmu yang mempelajarinya yaituhidrologi.
- Antroposfer, membahas permasalahan kehidupan manusia. Ilmu yang membahas fenomena tersebutyaitu antropologi.
Kita mungkin pernah membaca berita mengenai fenomena longsor di beberapa tempat di Indonesia.Longsor merupakan fenomena yang dapat dikaji melalui beberapa komponen seperti tanah (pedosfer), air (hidrosfer), dan manusia (antroposfer). Untuk mengkaji suatu fenomena geosfer diperlukan pemahaman secara menyeluruh mengenai permasalahan yang terjadi. Dengan demikian, kajian fenomena geosfer melalui geografi membutuhkan disiplin ilmu lain seperti klimatologi, biogeografi, oseanografi, dan geomorfologi. Perhatikan lingkungan sekitar tempat tinggal kita! Geografi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Apabila kita tinggal di perkotaan, tidak jarang terjadi genangan air saat musim hujan. Genangan air tersebut dapat terjadi selama berhari-hari dan mengganggu aktivitas manusia. Fenomena tersebut dapat dikaji melalui beberapa aspek seperti klimatologi untuk mengetahui karakteristik curah hujan, geomodologi untuk mengkaji kondisi bentuk lahan, dan antroposfer untuk menelaah aktivitas manusia seperti penggunaan lahan.
Geografi mempelajari fenomena geosfer yang bersifat fisik dan sosial. Ruang lingkup geografi yangsangat luas menunjukkan geografi membutuhkan disiplin berbagai ilmu untuk mengkaji bidang studinya. Ilmu penunjang geografi secara umum sebagai berikut:
- Ilmu-ilmu alam (eksak) seperti fisika, kimia, dan biologi.
- Ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, dan sejarah.
- Ilmu-ilmu teknik seperti matematika, kartografi, dan pengindraan jauh.
- Ilmu seni, terutama seni rupa yang digunakan dalam pemetaan.
b. Objek Formal
- Litosfer, mempelajari lapisan batuan di Bumi. Geologi dan pedologi mempelajari fenomena tersebut.
- Hidrosfer, mengkaji lapisan air meliputi perairan darat dan laut. Ilmu yang mempelajarinya yaituhidrologi.
- Antroposfer, membahas permasalahan kehidupan manusia. Ilmu yang membahas fenomena tersebutyaitu antropologi.
Kita mungkin pernah membaca berita mengenai fenomena longsor di beberapa tempat di Indonesia.Longsor merupakan fenomena yang dapat dikaji melalui beberapa komponen seperti tanah (pedosfer), air (hidrosfer), dan manusia (antroposfer). Untuk mengkaji suatu fenomena geosfer diperlukan pemahaman secara menyeluruh mengenai permasalahan yang terjadi. Dengan demikian, kajian fenomena geosfer melalui geografi membutuhkan disiplin ilmu lain seperti klimatologi, biogeografi, oseanografi, dan geomorfologi. Perhatikan lingkungan sekitar tempat tinggal kita! Geografi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Apabila kita tinggal di perkotaan, tidak jarang terjadi genangan air saat musim hujan. Genangan air tersebut dapat terjadi selama berhari-hari dan mengganggu aktivitas manusia. Fenomena tersebut dapat dikaji melalui beberapa aspek seperti klimatologi untuk mengetahui karakteristik curah hujan, geomodologi untuk mengkaji kondisi bentuk lahan, dan antroposfer untuk menelaah aktivitas manusia seperti penggunaan lahan.
Geografi mempelajari fenomena geosfer yang bersifat fisik dan sosial. Ruang lingkup geografi yangsangat luas menunjukkan geografi membutuhkan disiplin berbagai ilmu untuk mengkaji bidang studinya. Ilmu penunjang geografi secara umum sebagai berikut:
- Ilmu-ilmu alam (eksak) seperti fisika, kimia, dan biologi.
- Ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, dan sejarah.
- Ilmu-ilmu teknik seperti matematika, kartografi, dan pengindraan jauh.
- Ilmu seni, terutama seni rupa yang digunakan dalam pemetaan.
b. Objek Formal
Objek Formal berkaitan dengan sudut pandang terhadap objek material, misalnya terdapat fenomena geosfer berupa perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan permukiman. Fenomena tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan seperti bergesernya fungsi ekologis, menurunnya produktivitas pertanian, dan pecemaran lingkungan. Dalam ilmu geografi, masalah tersebut tentu membutuhkan solusi yang dapat ditelaah menggunakan objek kajian formal.
Metode yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah geosfer meliputi sudut pandang yang dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Perkembangan wilayah berdasarkan periode waktu tertentu juga menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah geosfer, misalnya pada perkembangan wilayah kota. Beberapa dekade yang lalu, Kota Jakarta belum sepadat sekarang. Sering berkembangnya teknologi dan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat, sekarang Kota Jakarta memiliki kepadatan penduduk dan permukiman tinggi. Tema paling mendasar dalam kajian objek formal adalah region. Dengan demikian, kajian objek formal memiliki sudut pandang berdasarkan kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau perbedaan ciri khas antarwilayah.
2. Aspek Geografi
Metode yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah geosfer meliputi sudut pandang yang dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Perkembangan wilayah berdasarkan periode waktu tertentu juga menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah geosfer, misalnya pada perkembangan wilayah kota. Beberapa dekade yang lalu, Kota Jakarta belum sepadat sekarang. Sering berkembangnya teknologi dan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat, sekarang Kota Jakarta memiliki kepadatan penduduk dan permukiman tinggi. Tema paling mendasar dalam kajian objek formal adalah region. Dengan demikian, kajian objek formal memiliki sudut pandang berdasarkan kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau perbedaan ciri khas antarwilayah.
2. Aspek Geografi
Geografi sebagai suatu ilmu memiliki aspek dan ruang lingkup kajian. Aspek dan ruang lingkup geografi menyebabkan geografi memerlukan ilmu bantu untuk mempelajari Bumi dengan segala isinya dan gejala atau fenomena didalamnya. Untuk memahami aspek geografi, simaklah ilustrasi berikut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa perubahan iklim berpengaruh terhadap kondisilingkungan hidup di Bumi. Perubahan suhu, kekeringan, dan pola musim dipelajari melalui aspekfisik geografi. Dampak perubahan iklim yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk dipelajari melaiui aspek nonfisik geografi.
a. Aspek Fisik Aspek fisik kajian geografi meliputi unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain tanah, air, iklim, cuaca, gempa, dan erupsi gunung berapi. Secara garis besar aspek fisik kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
- Aspek topologi, yaitu aspek kajlan yang membahas hal-hal berkaitan dengan letak wilayah, bentukmuka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu.
- Aspek biotik, yaitu aspek kajian yang membahas karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup biosfer.
- Aspek nonbiotik, yaitu aspek kajian yang membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.
b. Aspek Nonfisik Aspek nonfisik kajian geografi mencakup manusia dengan segala aktivitasnya seperti kependudukan,aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Aspek kajian nonfisik menitikberatkan pada kajian manusia dengan memperhatikan pola persebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Secara garis besar aspek nonfisik kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
- Aspek sosial, yaitu aspek yang membahas adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.
- Aspek ekonomi, yaitu aspek yang membahas industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pasar.
- Aspek budaya, yaitu aspek yang membahas pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
- Aspek politik, yaitu aspek yang membahas kepartaian dan pemerintahan.
Untuk mengkaji suatu fenomena geosfer dan memecahkan masalah di dalamnya, kajian kedua aspek geografi tersebut sangat diperlukan. Penggunaan pendekatan keruangan memerlukan berbagai sudut pandang terhadap aspek geografi pada suatu fenomena geosfer. Hal tersebut bertujuan agar solusi permasalahan geosfer dapat berlangsung secara komprehensif . Kita dapat mengamati berbagaifenomena geosfer dengan sikap teliti dan belajar membedakan aspek fisik dan nonfisik dalam kajianilmu geografi.
a. Aspek Fisik Aspek fisik kajian geografi meliputi unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain tanah, air, iklim, cuaca, gempa, dan erupsi gunung berapi. Secara garis besar aspek fisik kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
- Aspek topologi, yaitu aspek kajlan yang membahas hal-hal berkaitan dengan letak wilayah, bentukmuka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu.
- Aspek biotik, yaitu aspek kajian yang membahas karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup biosfer.
- Aspek nonbiotik, yaitu aspek kajian yang membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.
b. Aspek Nonfisik Aspek nonfisik kajian geografi mencakup manusia dengan segala aktivitasnya seperti kependudukan,aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Aspek kajian nonfisik menitikberatkan pada kajian manusia dengan memperhatikan pola persebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Secara garis besar aspek nonfisik kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
- Aspek sosial, yaitu aspek yang membahas adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.
- Aspek ekonomi, yaitu aspek yang membahas industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pasar.
- Aspek budaya, yaitu aspek yang membahas pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
- Aspek politik, yaitu aspek yang membahas kepartaian dan pemerintahan.
Untuk mengkaji suatu fenomena geosfer dan memecahkan masalah di dalamnya, kajian kedua aspek geografi tersebut sangat diperlukan. Penggunaan pendekatan keruangan memerlukan berbagai sudut pandang terhadap aspek geografi pada suatu fenomena geosfer. Hal tersebut bertujuan agar solusi permasalahan geosfer dapat berlangsung secara komprehensif . Kita dapat mengamati berbagaifenomena geosfer dengan sikap teliti dan belajar membedakan aspek fisik dan nonfisik dalam kajianilmu geografi.
Komentar
Posting Komentar