Langsung ke konten utama

Pengolahan Data dalam Sistem lnformasi Geografis

Pengolahan Data dalam Sistem lnformasi Geografis mampu menganalisis dan menyajikan data geospasial suatu wilayah di permukaan Bumi secara cepat dan tepat. Perencanaan tata ruang wilayah akan mudah dilakukan menggunakan teknologi SlG. Menurut J. Raper (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologiyang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi (sumber daya manusia).

1. Komponen Sistem lnformasi Geografis (SlG) 
Komponen SIG saling terintegrasi untuk menyajikan data atau informasi geospasial. Komponen SIG terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan inteligensi manusia (brainware).

A. Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) pada SIG terdiri atas komputer dan perangkatnya yang memiliki peranansebagai berikut:
- Alat Masukan (lnput) 
Alat masukan berfungsi memasukkan data dalam jaringan komputer. Alat masukan berupa scanner,digitizer, dan CD/DVD-ROM.
- Alat Pemrosesan 
Alat pemrosesan berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk system komponen sesuai kebutuhan. Contoh alat pemrosesan adalah central processing unit (CPU), tape drive, dan disk drive.
- Alat Keluaran (Output) 
Alat keluaran berfungsi menayangkan informasi geografis sesuai data yang telah diproses. Contoh alat keluaran adalah printer dan plofter.

B. Perangkat Lunak 
Perangkat lunak adalah sistem yang digunakan untuk pemrograman komputer. Perangkat lunakberfungsi memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data. Contoh software SlG yang umum digunakan adalah Arc lnfo, ILWIS, Idris, Arc View, Arc GlS, Quantum GlS, dan Map lnfo.

C. Inteligensi Manusia 
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam mengelola dan memanfaatkan SlG. Sebagaipelaku yang mengendalikan seluruh sistem, manusia dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Manusia juga harus mampu memadukan pengelolaan, koordinasi, dan pemanfaatan SlG.

2. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis (SlG) 
Sistem kerja SIG konvensional dilakukan manusia, sementara sistem kerja SIG modern dilakukan komputer. Tahapan kerja SIG konvensional dan modern sama meliputi tahap pemasukan data, tahap pengelolaan data, tahap manipulasidan analisis data, serta tahap keluaran data. Sistem lnformasi Geografis (SlG) modern dan konvensional memiliki perbedaan karakteristik sebagai berikut:

A. Tahap Pemasukan Data 
Data yang dapat diolah oleh SIG adalah data geospasial yaitu data tentang lokasi geografis, dimensiatau ukuran, karakteristik objek alam atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di ataspermukaan Bumi. Data geospasial dibedakan sebagai berikut:
- Data grafis/geometris yaitu data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data vektor memiliki arahdan jarak, sementara data raster berbentuk piksel.
- Data atribut yaitu identitas yang dimiliki oleh data grafis.

Proses pemasukan data SIG dilakukan dalam beberapa tahapan. Setiap tahap pemasukan data memiliki tujuan masing-masing. Tahap-tahap pemasukan data SIG sebagai berikut:
- Akuisisi merupakan proses awal berupa pemasukan dan perekaman data dalam komputer. 
- Editing merupakan proses perbaikan hasil digitasi. Pada tahap ini dilakukan koreksi dan perbaikandata atau simbol yang salah. 
- Pembangunan topologi data, dilakukan untuk membedakan data titik, garis, dan area. 
- Pemberian atribut yaitu pemberian identitas atau atribut data. Tahap ini dilakukan apabila topologidata terbentuk. 
- Transformasi koordinat yaitu tahap transformasi dari koordinat hasil digitasi ke koordinat yang sesuai dilapangan.

B. Tahap Pengelolaan Data Tahap pengelolaan data meliputi pengarsipan dan pemodelan. Pengelolaan data bertujuan untukmenyiapkan data yang dapat diolah lebih lanjut pada tahap berikutnya.
- Pengarsipan 
Pengarsipan bertujuan menyimpan data yang akan dianalisis. Apabila akan dilakukan pemanggilan data, data yang diinginkan mudah didapat karena telah diarsipkan. Pengarsipan dilakukan terhadap data dasar hasil digitasi dan data dasar lainnya.
- Pemodelan 
Pemodelan dilakukan dengan membuat konsep analisis untuk mendapat informasi baru. Pemodelan memperlakukan data untuk analisis sesuai dengan keinginan pengguna. Pemodelan mencerminkanpola pikir pengguna dalam menganalisis data.

C. Tahap Manipulasi dan Analisis Data
Tahap manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama SlG. Pada tahap ini terjadi proses pembentukan peta baru yang telah diolah, baik secara manual maupun komputerisasi. Kemampuan SIG dalam analisis data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
- Buffering 
Tahap buffering adalah pembuatan poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan, baik padadata titik, data garis, data area, maupun data poligon.
- Scoring 
Tahap scoring dilakukan dengan memberi nilai dari sifat parameter yang digunakan dalam analisis. Penilaian memberikan pengaruh sifat terhadap perkiraan kejadian.
- Overlay 
Tahap overlay adalah penggabungan dua data grafis atau lebih secara tumpang susun untukmemperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan. Overlay dapat di lakukan dengan metode identity, union, intersection, dan metode up date.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Penampang (Profil), dan Menghitung Kemiringan Lereng

Profil atau penampang atau vertical section adalah gambaran bentuk suatu penampang dari suatu daerah apabila daerah tersebut dipotong oleh suatu bidang vertikal yang tegak lurus pada permukaan. Penggambaran profil dapat dengan dua cara yaitu:  1. Skala horizontal sama dengan skala vertical Car ini akan menggambarkan keadaan yang sama dengan keadaan sebenarnya dilapangan sehingga konfigurasi relief tidak jelas. Tetapi untuk tujuan tertentu hal ini penting untuk dibuat, sebab bila dengan pembesaran skala kadang akan membuat kesalahan. 2. Skal vertical diperbesar atau denag skal exaggeration Atau bisa dikenal dengan VE, sedangkan skala horizontal tetap, gambar yang dihasilkan akan lain keadaan yang sebenarnya, dan relief yang ditampilkan akan tampak lebih jelas. Profil suatu wilayah perlu dibuat, untuk memberikan gambaran yang paling mudah dimengerti tentang suatu lereng yang digambarkan sepanjang garis tertentu. Pembuatan vertical exageration tergantung dari:  ...

Peta dan Ketelitian Penggambaran

1. Kartografi  Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (International Carthography Association, 1973). Oleh ICA telah ditetapkan bahwa kartografi mempunyai lingkup operasional dimulai dari pengumpulan data, klasifikasi, analisa data, sampai kepada reproduksi peta, evaluasi dan penafsiran daripada peta. (Sudihardjo, 1977, hal 1). Dengan demikian tujuan kartografi adalah membuat peta dengan mengumpulkan data, memproses data dan kemudian menggambarkan data tersebut kedalam bentuk peta.  Mengacu dari definisi kartografi sebelumnya, kartografi sekarang didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta. Hal ini menghasilkan pandangan, tidak hanya sebagai pembuatan peta semata, tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi. Dan benar bahwa hanya dengan menelaah penggunaan peta, dan pengolahan peta, dan pengolahan inform...

Representasi Relief

Relief ialah suatu konfigurasi nyata dari permukaan bumi, yaitu perbedaan-perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan permukaan bumi. Relief direpresentasikan dengan cara membuat garis yang menghubungkan titik-titk yang ada di permukaan bumi yang memounyai ketinggian sama (garis tersebut disebut garis kontur). Dan cara demikian disebut Contouring. Pembuatan garis kontur pada prinsipnya dilakukan secara logika yaitu dengan cara interpolasi terhadap titik hasil pengukuran di lapangan (karena tidak mungkin semua titik di lapangan kita lakukan pengukuran langsung ketinggiannya). Interval kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Kontur biasanya digambarkan dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna coklat/orange). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untu...